Intip Proyek Ambisius Mark Zuckerberg, Nilainya Capai Rp158 Triliun

Intip Proyek Ambisius Mark Zuckerberg, Nilainya Capai Rp158 Triliun
Foto: CEO Facebook Mark Zuckerberg. (AP/Mark Lennihan/File Foto)

INSPIRASI GUE - Meta dilaporkan berencana untuk membangun kabel bawah laut yang membentang di seluruh dunia. Perusahaan milik Mark Zuckerberg yang memiliki FaceBook, Instagram, dan WhatsApp ini menguasai hampir 10 persen lalu lintas internet tetap dan 22% lalu lintas internet seluler di seluruh dunia.

Menurut laporan terbaru oleh TechCrunch yang mengutip sumber yang dekat dengan perusahaan tersebut, Meta saat ini berencana untuk memasang kabel serat optik yang panjangnya lebih dari 40.000 km.

Awalnya, Meta akan berinvestasi sekitar US$2 miliar (Rp31,6 triliun), tetapi seiring berjalannya proyek, biaya akhir akan naik menjadi sekitar US$10 miliar (Rp158,3 triliun), yang tidak banyak untuk perusahaan sebesar ini.

Publikasi tersebut juga mengatakan bahwa rencana proyek telah disusun, tetapi sumber tersebut menolak berkomentar tentang anggaran. Perusahaan diharapkan untuk membagikan informasi lebih lanjut seperti rute yang dituju, kapasitas, dan alasan di balik proyek tersebut pada awal tahun 2025.

Namun, perlu waktu beberapa tahun sebelum kabel tersebut berfungsi penuh. Dalam sebuah pernyataan, seorang analis industri kabel bawah laut Ranulf Scarborough mengatakan bahwa kapal kabel "mahal saat ini dan dipesan beberapa tahun sebelumnya."

Jika dan ketika rencana tersebut membuahkan hasil, kabel bawah laut tersebut akan memberi Meta rute khusus untuk mengirim dan menerima data di seluruh dunia. Ternyata, kabel bawah laut Meta dapat membentang dari pantai timur Amerika Serikat ke India vs Afrika Selatan dan kemudian kembali ke pantai barat Amerika Serikat melalui Australia.

Sebagai informasi, ini bukan pertama kalinya Meta berinvestasi dalam kabel komunikasi bawah laut. Perusahaan tersebut dilaporkan telah menjadi salah satu pemilik 16 jaringan, yang mencakup kabel 2Africa yang baru.

Meta Ingin Bangun Kabel Bawah Laut yang Kelilingi Bumi

Induk Facebook, Meta akan kembali memangkas 10.000 pekerja tahun ini. Hal ini menjadi kedua kalinya Meta mengumumkan PHK massal.
Meta Ingin Bangun Kabel Bawah Laut yang Kelilingi Bumi Foto: Angel Garcia/Getty Images
Meta, perusahaan induk Facebook dan Instagram, kabarnya sedang menyiapkan proyek kabel fiber optik bawah laut ambisius yang akan mengelilingi Bumi. Proyek ini diprediksi memakan biaya sebesar USD 10 miliar atau sekitar Rp 158 triliun.

Menurut laporan TechCrunch, proyek ini akan mencakup jalur kabel bawah laut dengan panjang lebih dari 40.000 km. Menariknya, Meta akan menjadi satu-satunya pemilik dan pengguna jaringan kabel bawah laut ini.

Kabar soal proyek ambisius Meta ini pertama kali dilaporkan oleh pakar kabel bawah laut Sunil Tagare pada Oktober lalu. Ia mengatakan pembangunan proyek ini mungkin membutuhkan waktu 5-10 tahun.

Sumber yang dekat dengan Meta mengonfirmasi proyek ini tapi mereka mengatakan pengembangannya masih dalam tahap awal. Meta mungkin akan mengumumkan lebih banyak informasi pada awal tahun 2025.

Jaringan kabel ini akan menghindari area dengan kondisi politik tidak stabil di mana kabel bawah laut rawan disabotase seperti Laut Merah, Laut China Selatan, Mesir, Marseilles, Selat Malaka, dan Singapura.

Dalam beberapa tahun terakhir, jaringan kabel bawah laut pernah diputus akibat perang dan ketegangan politik. Hanya beberapa hari yang lalu, kapal China dituding memutus kabel bawah laut di perairan Eropa.

Rute jaringan yang direncanakan akan dimulai dari pesisir timur Amerika Serikat menuju Afrika Selatan, lalu ke India, dilanjutkan ke Australia, dan berakhir di pesisir barat AS. Tagare menyebut proyek ini dengan nama 'W' karena bentuk jalurnya yang menyerupai huruf W.

Meta bukan pemain baru di bisnis kabel bawah laut. Menurut analis telekomunikasi Telegeography, Meta merupakan salah satu pemilik 16 jaringan kabel bawah laut yang sudah ada, seperti dikutip dari TechCrunch, Minggu (1/12/2024).

Proyek kabel bawah laut terbaru yang melibatkan Meta adalah 2Africa yang mengelilingi benua Afrika. Operator lain dalam proyek tersebut antara lain Orange, Vodafone, China Mobile, Bayobab/MTN, dan masih banyak lagi.

Namun, proyek kabel bawah laut terbaru ini akan dimiliki sepenuhnya oleh Meta dan akan digunakan sepenuhnya untuk mendukung traffic ke semua platform miliknya. Perusahaan besutan Mark Zuckerberg ini akan mengikuti jejak Google yang juga terlibat dalam 33 rute kabel bawah laut, termasuk beberapa rute regional miliknya sendiri.