RIBA LUKA MENGANGA YANG TAK TERLIHAT

RIBA LUKA MENGANGA YANG TAK TERLIHAT
RIBA LUKA MENGANGA YANG TAK TERLIHAT

Di balik gemerlap dunia, banyak manusia yang terjebak PD ilusi keuntungan instan, mereka mengira harta yang bertambah dari bunga pinjaman adalah rezeki, padahal disanalah tersimpan racun yang perlahan merusak keberkahan hidup: RIBA.

Allah telah berfirman dengan tegas :
"Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba (QS. Al Baqarah:275).

Namun hati sering tertutup dengan kebutuhan yang mendesak saat kesulitan menekan, banyak yang tergoda untuk mengambil jalan pintas, berutang dengan bunga, menukar  kesempatan dengan janji manis yang ternyata hanya menambah luka.
Riba adalah penyakit yang tidak selalu langsung terlihat awalnya, mungkin terasa ringan : hanya tambahan sekian persen dari pinjaman, tapi sedikit demi sedikit, ia menjerat, menenggelamkan dalam lingkaran hutang yang tak berujung, hati jadi resah, rumah tangga berantakan, bahkan Do'a pun terasa tertutup, sebab bagaimana mungkin keberkahan turun jika dasar kehidupan di bangun dari salah satu yang Allah murkai.

Rasulallah bersabda :
" Allah melaknat orang yang memakan riba , pencatat nya, dan dua saksinya ( HR . muslim)"

_Begitu besar ancaman hingga semua yang terlibat dalam riba ikut merasakan murkanya, karena riba bukan hanya sekedar hitungan angka, tetapi bentuk kedzaliman yang nyata.  Ia menghisap keringat orang miskin, menguntungkan segelintir orang kaya, dan meruntuhkan sendi sendi keadilan.

Bayangkan seorang ayah yang meminjam biyaya untuk anak nya sekolah, namun harus mengembalikan jauh lebih besar daripada yang yang di terima, di satu sisi ia berjuang demi keluarga, di sisi lain ia tersiksa karena jeratan bunga yang mencekik, itulah gambaran nyata bagaimana riba menghancurkan harapan.
Padahal Islam mengajarkan jalan yang penuh kasih sayang dalam muamalah, kita di anjurkan untuk saling menolong, bukan menindas.

Allah menjanjikan keberkahan bagi hamba yang memberi pinjaman tanpa tambahan, bahkan di lipat gandakan pahalanya.
" Siapa kah yang mau memberikan pinjaman kepada seseorang dengan pinjaman yang baik, maka Allah akan melipat gandakan balasannya dengan berkali lipat ( QS. Al Baqarah:245).

Lihatlah perbedaan besar antara pinjaman dengan riba dan pinjaman dengan ke ikhlasan,
Yang pertama mendatangkan kutukan, yang ke dua mendatangkan keberkahan.

Hari ini kita mungkin hidup di jaman sulit , dimana riba seakan menjadi bagian dari sistem, tapi bukan berarti kita harus pasrah, 
Ada jalan keluar berusaha mencari jalan alternatif syariah, mengatur keuangan lebih bijak serta memperkuat tawakal kepada Allah,
Lebih baik hidup sederhana tapi penuh berkah dari pada bergelimang harta yang di bangun di atas riba , tapi hati tak pernah tenang.

Riba bukan hanya soal ekonomi, ia adalah ujian keimanan, siapa yang memilih meninggalkan nya, ia telah memilih untuk menjaga hubungan dengan Allah.
Dan siapa yang nekat melakukan nya maka ia sedang menantang perang dengan Allah dan rasulnya, nauzubillah min dzalik.

Sahabatku:, jangan biarkan hidup kita di penuhi kegelisahan karena riba.
Keberkahan lebih berharga daripada sekedar angka, rezeki dari jalan halal walau sedikit akan menjadi jalan cahaya yang menerangi langkah,
Tetapi rezeki dari riba walaupun melimpah, hanya akan menjadi jalan gelap yang menyesakan dada.

Mari kita berdoa, semoga Allah melindungi kita, keluarga kita, kerabat kita dari jebakan riba, semoga dia bukakan pintu rezeki yang halal, cukup dan penuh berkah, karena sejatinya, keberkahan itu tidak lahir dari banyaknya harta, tapi dari hati yang ridho dan hidup yang di Rahmati .☺️❤️