Perak Melonjak Gila Gilaan, Perak Yang Diremehkan Justru Cuan Lebih Besar

Perak Melonjak Gila Gilaan, Perak Yang Diremehkan Justru Cuan Lebih Besar

Selama ini, kalau kita bicara soal logam mulia, yang pertama muncul di kepala hampir semua orang pasti emas. Logam kuning yang jadi simbol kemewahan, warisan keluarga, bahkan jadi andalan mas kawin. Tapi siapa sangka, dalam satu tahun ke belakang, justru si adik tiri yang selama ini diremehkan, yaitu perak, berhasil mencuri perhatian. Menurut laporan Anadolu Agency per 11 Desember 2025, harga perak melonjak sekitar 92% dalam 12 bulan terakhir, sedangkan emas hanya naik sekitar 56% pada periode yang sama. Awal Juni lalu, harga perak sudah menembus USD35 per ons, angka tertinggi dalam 13 tahun terakhir. Dan pekan ini, harga perak meroket hingga USD60 per ons, menjadikannya rekor tertinggi sepanjang sejarah.

Kenaikan drastis ini tentu bukan tanpa alasan. CEO Silver Institute, Michel DiRienzo, menyebutkan bahwa gejolak makroekonomi dan konflik geopolitik, termasuk kebijakan perdagangan Amerika Serikat, menjadi pemicu utama investor untuk mencari tempat aman. Dalam situasi penuh ketidakpastian, logam mulia menjadi pilihan. Namun kali ini, bukan hanya emas yang dilirik. Perak, yang biasanya cuma dianggap sebagai alternatif murah, mulai menunjukkan taringnya sebagai instrumen investasi serius. Yang menarik, tren ini juga didorong oleh kebutuhan industri yang semakin meningkat terhadap perak. Logam ini digunakan dalam berbagai teknologi seperti panel surya, alat elektronik, kendaraan listrik, dan teknologi medis. Ketika dunia bergerak menuju energi terbarukan dan digitalisasi, perak bukan hanya logam mulia, tapi juga bahan baku masa depan.

Di sisi lain, emas tetap mengalami kenaikan, tapi dengan irama yang lebih tenang. Kenaikan 56% tetap terhitung bagus, apalagi di tengah inflasi global. Tapi karena harganya sudah terlalu tinggi, banyak investor pemula yang ogah-ogahan masuk. Di Indonesia sendiri, harga satu gram emas batangan Antam bisa tembus lebih dari Rp1,2 juta. Bandingkan dengan perak yang masih bisa dibeli dengan harga belasan ribu per gram. Ini jelas membuat perak lebih terjangkau dan lebih menarik untuk investor retail yang baru mulai belajar investasi. Apalagi dengan potensi cuan yang lebih tinggi. Tak heran jika dalam beberapa bulan terakhir, banyak platform investasi global mulai merekomendasikan perak sebagai alternatif yang menjanjikan.

Namun, pertanyaannya, apakah ini semua hanya euforia sesaat? Banyak yang masih skeptis. Memang, perak pernah naik gila-gilaan juga di tahun 2011, tapi setelah itu langsung jatuh bebas. Bedanya, kali ini permintaan terhadap perak jauh lebih riil dan berbasis pada kebutuhan industri, bukan sekadar spekulasi pasar. Dunia sedang bergerak ke arah energi bersih, mobil listrik, dan sistem elektronik canggih, semua itu butuh perak dalam jumlah besar. Bahkan, menurut International Energy Agency (IEA), permintaan perak dari sektor industri bisa naik lebih dari 30% dalam lima tahun ke depan. Jadi, meskipun mungkin akan ada koreksi harga, perak sepertinya tidak akan jatuh sedalam sebelumnya.

Sayangnya, tren ini belum terlalu terasa di Indonesia. Sebagian besar masyarakat kita masih terjebak pada tradisi menyimpan emas sebagai aset. Emas dianggap lebih aman, lebih mudah dijual, dan lebih berharga. Tak banyak edukasi yang membahas tentang potensi perak secara serius. Padahal, di luar negeri, perak sudah mulai masuk ke portofolio investasi jangka panjang. Di marketplace lokal pun, produk perak batangan mulai bermunculan, tapi belum dilirik secara masif. Padahal kalau masyarakat kita mulai memahami potensi perak, baik sebagai aset pelindung nilai maupun bahan baku industri, bukan tidak mungkin kita bisa ikut menikmati cuan dari logam yang selama ini cuma dianggap sebagai emas KW.

Fenomena naiknya harga perak ini sebetulnya memberi kita pelajaran penting, bahwa tidak selamanya yang populer itu paling untung. Kadang, yang selama ini kita anggap murahan justru punya masa depan cerah, asal dilihat dengan kacamata yang tepat. Dan dalam konteks ini, perak sedang menunjukkan bahwa dia bukan sekadar pelengkap di toko emas, tapi pemain utama yang siap merebut panggung. Jadi, kalau selama ini kita cuma sibuk menabung emas, mungkin sudah saatnya mulai melirik perak. Bukan sekadar ikut-ikutan tren, tapi sebagai bentuk adaptasi terhadap arah baru ekonomi global yang makin membutuhkan logam-logam pekerja keras macam perak.

Disclaimer:
Tulisan ini merupakan ulasan sederhana terkait fenomena bisnis atau industri untuk digunakan masyarakat umum sebagai bahan pelajaran atau renungan. Walaupun menggunakan berbagai referensi yang dapat dipercaya, tulisan ini bukan naskah akademik maupun karya jurnalistik.


“Raja sepak bola berjalan di jalanan AS 🇵🇹⚽
Dikelilingi oleh Polisi A.S. — satu nama berdiri di tengah: Ronaldo 👑”

(Gambar ini dibuat oleh AI)
#CristianoRonaldo
#Ronaldo7
#PortugalNationalTeam
#CR7
#FootballKing
#USAStreets
#DroneShot
#8KImage
#Legend
#GOAT
“Raja sepak bola berjalan di jalanan AS 🇵🇹⚽
Dikelilingi oleh Polisi A.S. — satu nama berdiri di tengah: Ronaldo 👑”

(Gambar ini dibuat oleh AI)
#CristianoRonaldo
#Ronaldo7
#PortugalNationalTeam
#CR7
#FootballKing
#USAStreets
#DroneShot
#8KImage
#Legend
#GOAT